Searching This Blog
Sabtu, 27 Februari 2010
Jika kita menyusuri dalam kitab tarikh (sejarah), perayaan Maulid Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak kita temukan pada masa sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in, dan juga empat imam madzhab, padahal mereka adalah orang-orang yang paling mencintai dan mengagungkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Perlu diketahui pula bahwa –menurut pakar sejarah-, yang pertama kali mempelopori acara Maulid Nabi adalah Dinasti ‘Ubaidiyyun atau disebut juga Fatimiyyun (silsilah keturunan yang disandarkan pada Fatimah).
Asy-Syaikh Bakhit Al-Muti’iy, mufti negeri Mesir dalam kitabnya Ahsanul Kalam menyatakan bahwa yang pertama kali mengadakan enam perayaan maulid yaitu: perayaan Maulid (hari kelahiran) Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, Maulid Ali, Maulid Fatimah, Maulid Al-Hasan, Maulid Al-Husain radhiyallahu ‘anhum, dan Maulid Khalifah yang berkuasa saat itu, yaitu Al-Mu’izh Lidinillah (keturunan ‘Ubaidillah dari Dinasti Fatimiyyun) pada tahun 362 H.
Fatimiyyun yang Sebenarnya.
Ahmad bin Abdul Halim Al-Haroni Ad-Dimasyqi mengatakan “Perlu diketahui, para ulama telah sepakat bahwa Daulah Bani Umayyah, Bani Al-Abbas lebih dekat pada ajaran Allah dan Rasul-Nya, lebih berilmu, lebih unggul dalam keimanan daripada Daulah Fatimiyyun. Dua daulah tadi lebih sedikit berbuat bid’ah dan maksiat daripada Daulah Fatimiyyun…Daulah Fatimiyyun adalah di antara manusia yang paling fasik (banyak melakukan kemaksiatan) dan paling kufur.” (Majmu’ Fatawa, 35/127).
Seorang pakar sejarah yang bernama Al-Maqrizy juga menjelaskan bahwa begitu banyak perayaan yang dilakukan oleh Fatimiyyun dalams setahun. Beliau menyebutkan kurang lebih ada 25 perayaan. Bahkan lebih parah lagi, mereka juga merayakan perayaan hari raya orang-orang Majusi dan Nashrani, yaitu hari Nauruz (tahun baru Persia), hari Al-Ghottos, hari Milad (hari Natal). Ini pertanda bahwa mereka jauh dari Islam.
Al-Qadhi Abu Bakar Al-Baqillani dalam kitabnya yang menyingkap tirai Bani ‘Ubaidiyyun, beliau menyebutkan bahwa Bani Fatimiyyun adalah keturunan Majusi. Cara beragama mereka lebih parah daripada Yahudi dan Nashrani. Bahkan yang paling ekstrim di antara mereka mengklaim Ali sebagai ‘Ilah (tuhan). Sungguh Bani Fatimiyyun ini lebih kufur daripada Yahudi dan Nashrani (Lihat Al Bida’ Al Hauliyah)
Inilah sejarah sejarah kelam dari Maulid Nabi. Dari penjelasan di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa merayakan Maulid Nabi berarti telah mengikuti Daulah Fatimiyyun yang pertama kali memunculkan perayaan maulid. Dan ini berarti telah mengikuti tradisi orang-orang yang jauh dari Islam, dan telah menyerupai orang-orang yang fasik. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Daud).
Sikap Ahlu Sunnah Dalam Menyikapi Perayaan Maulid Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
Muhammad bin ‘Abdus Salam Khodr Asy-Syuqairy mengatakan, “Bulan Rabiul Awal ini tidaklah dikhususkan dengan shalat, dzikir, ibadah, nafkah, atau sedekah tertentu. Bulan ini bukanlah bulan yang didalamnya terdapat hari besar Islam seperti berkumpul-kumpul dan adanya ‘Ied sebagaimana digariskan oleh syari’at…Bulan ini memang hari kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan sekaligus pula bulan ini adalah waktu wafatnya beliau. Bagaimana seseorang bersenang-senang dengan hari kelahiran sekaligus juga dengan hari kematiannya? Jika hari kelahiran beliau dijadikan perayaan, maka itu termasuk perayaan yang bid’ah munkar. Tidak ada dalam syari’at maupun dalam akal yang membenarkan hal ini.
Jika dalam maulid terdapat kebaikan, lalu mengapa perayaan ini tidak dilaksanakan oleh Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, dan sahabat lainnya? Tidak diragukan lagi bahwa perayaan yang diada-adakan ini adalah kelakuan orang-orang sufi, orang-orang yang serakah pada makanan, orang-orang yang gemar menyia-nyiakan waktu dengan permainan, dan pengagung bid’ah.
Lantas, faedah apa yang bisa diperoleh? Pahala apa yang bisa diraih dari penghamburan harta yang memberatkan? (As-Sunan wal Mubtada’at Al Muta’alliqah bil Adzkari wa Sholawat)
wallahuallam....kl ada referensi yang lebih sohih tolong kasih masukan sarannya,,,
Senin, 22 Februari 2010
ORANG STRESS:
Seorang Wanita di Sumenep Mengaku Sebagai Nabi
detikcom - Senin, 22 Februari
Warga Sumenep, Madura digemparkan dengan pengakuan seorang wanita yang mengaku dirinya sebagai nabi. Wanita bernama Samawiyah (30), ini tinggal di Desa Angon Angon, Arjasa, Pulau Kangean.
Dalam ajaran yang disebarkan, Samawiyah meminta agar warga muslim tidak perlu naik haji, karena dalam dirinya telah ada ka'bah. Selain itu pengikutnya diwajibkan puasa seumur hidup.
Samawiyah yang lama ditinggal suaminya kerja di Malaysia ini sudah hampir satu tahun mengaku senagai nabi. Selama satu tahun berdakwah, dia berhasil merekrut pengikut sebanyak 18 sampai 25 orang.
Orang-orang yang menjadi pengikut Samawiyah ini mayoritas adalah keluarga terdekat dan orang yang sudah terpengaruh ajaran sesat tersebut. Bahkan, para pengikutnya juga sangat tunduk dan patuh.
Terbongkarnya adanya nabi dan ajaran nyleneh setelah warga Pulau Kangean resah dengan ajaran tersebut. Karena tidak ingin ajaran ini semakin meluas, warga pun melaporkannya ke kepala desa.
"Warga melaporkan ke saya. Lalu, diawasi dan baru ditindaklanjuti ke tingkat muspika," kata Kepala Desa Angon Angon, Moh Ridha, saat berbincang dengan detiksurabaya.com, Senin (22/2/2010).
Seorang Wanita di Sumenep Mengaku Sebagai Nabi
detikcom - Senin, 22 Februari
Warga Sumenep, Madura digemparkan dengan pengakuan seorang wanita yang mengaku dirinya sebagai nabi. Wanita bernama Samawiyah (30), ini tinggal di Desa Angon Angon, Arjasa, Pulau Kangean.
Dalam ajaran yang disebarkan, Samawiyah meminta agar warga muslim tidak perlu naik haji, karena dalam dirinya telah ada ka'bah. Selain itu pengikutnya diwajibkan puasa seumur hidup.
Samawiyah yang lama ditinggal suaminya kerja di Malaysia ini sudah hampir satu tahun mengaku senagai nabi. Selama satu tahun berdakwah, dia berhasil merekrut pengikut sebanyak 18 sampai 25 orang.
Orang-orang yang menjadi pengikut Samawiyah ini mayoritas adalah keluarga terdekat dan orang yang sudah terpengaruh ajaran sesat tersebut. Bahkan, para pengikutnya juga sangat tunduk dan patuh.
Terbongkarnya adanya nabi dan ajaran nyleneh setelah warga Pulau Kangean resah dengan ajaran tersebut. Karena tidak ingin ajaran ini semakin meluas, warga pun melaporkannya ke kepala desa.
"Warga melaporkan ke saya. Lalu, diawasi dan baru ditindaklanjuti ke tingkat muspika," kata Kepala Desa Angon Angon, Moh Ridha, saat berbincang dengan detiksurabaya.com, Senin (22/2/2010).
Senin, 15 Februari 2010
Dari Milis sebelah
Baik sebagai renungan kita bersama
Mari merenungkan.....
MANUSIA, IKAN DAN KATAK
Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang istirahat duduk di tepi sungai. Ayahnya kemudian mengambil persediaan air dan meminumnya. " Bismillah... Alhamdulillah. ..air ini nikmat sekali. "
Sang Ayah berkata kepada anaknya, “Air ini ciptaan Allah yang luar biasa, dia bisa menghilangkan dahaga dan menambah tenaga. Air adalah sumber kehidupan makhluk hidup, tanpa air semua makhluk hidup akan matii.”
Pada saat yang bersamaan, seekor ikan mendengarkan percakapan itu dari bawah permukaan air, ia mendadak menjadi gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya nikmat sekali, ciptaan Allah yang luar biasa, bisa menghilangkan dahaga dan menambah tenaga, dan sumber kehidupan makhluk hidup, serta tanpa air semua makhluk hidup akan matii. Ikan itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai, tahukah kamu dimana air ? Aku telah mendengar percakapan manusia yang luar biasa tentang air.”
Ternyata semua ikan tidak mengetahui dimana air itu, si ikan semakin gelisah, lalu ia berenang menuju mata air dan bertemu dengan temannya Si Katak. Kepada Katak Si Ikan ini menanyakan hal serupa, “Katak.. tahukah kamu diimanakah air ?”
Katakpun tertawa dan menjawab , “Tak usah gelisah temanku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, air itu luar biasa, sumber kehidupan dan tanpa air kita akan mati. Tetapi untuk mengetahuinya mari ikut denganku" Si katak melompat ke atas daun teratai diikuti oleh ikan. "Hap...hap.. .hap aku disini tidak bisa bernafas." kata ikan, dan ikanpun melompat kembali ke air sungai. Akhirnya ikan tersebut memahami apa itu air, dan air itu memang luar biasa dan sumber kehidupannya.
Sahabat …
Manusia kadang-kadang mengalami situasi seperti si ikan,
Mencari kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan,
Padahal ia sedang menjalaninya dan menyelaminya,
Bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai dia tidak menyadarinya.
Nikmat Tuhan itu seperti air di sekeliling ikan,
Sangat banyak melingkupi kehidupan kita,
Sehingga kita kadang tak sadar bahwa semuanya adalah nikmat-Nya.
Kita mengeluh mendapat musibah,
Padahal kita tidak pernah bersyukur atas nikmat yang tak terhingga.
Kita merasakan nikmat sehat bila kita sakit,
Kita merasakan nikmat kaya, setelah kita jatuh miskin,
Kita merasakan nikmat kebersamaan setelah orang dekat kita tiada,
Seperti ikan merasakan nikmat air ketika dia di daratan.
Firman Allah :
“ Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung ni`mat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zholim dan sangat mengingkari (ni`mat Allah).” (QS Ibrahim ayat 34)
Sahabat …
Kebahagiaan itu tidak bisa dicari,
Kebahagiaan itu tidak ada di luar diri,
Kebahagiaan itu ada di dalam diri.
Kebahagiaan adalah sikap bijaksana kita menghadapi setiap keadaan ,
Baik nikmat maupun musibah kita bisa menikmati dengan kebahagiaan.
Kebahagiaan ada bila sikap IKHLAS, SYUKUR dan SABAR ada di dalam diri.
Jadi Sahabat …
Kita bisa IKHLAS, BERSABAR dan selalu BERSYUKUR…
Apabila kita FOKUS atas NIKMAT Allah yang BANYAK
BUKAN atas SATU NIKMAT Allah yang diambil-Nya. .
Wallahu a’lam bishowab
So what next?
By. Bambang IR.
Baik sebagai renungan kita bersama
Mari merenungkan.....
MANUSIA, IKAN DAN KATAK
Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang istirahat duduk di tepi sungai. Ayahnya kemudian mengambil persediaan air dan meminumnya. " Bismillah... Alhamdulillah. ..air ini nikmat sekali. "
Sang Ayah berkata kepada anaknya, “Air ini ciptaan Allah yang luar biasa, dia bisa menghilangkan dahaga dan menambah tenaga. Air adalah sumber kehidupan makhluk hidup, tanpa air semua makhluk hidup akan matii.”
Pada saat yang bersamaan, seekor ikan mendengarkan percakapan itu dari bawah permukaan air, ia mendadak menjadi gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya nikmat sekali, ciptaan Allah yang luar biasa, bisa menghilangkan dahaga dan menambah tenaga, dan sumber kehidupan makhluk hidup, serta tanpa air semua makhluk hidup akan matii. Ikan itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai, tahukah kamu dimana air ? Aku telah mendengar percakapan manusia yang luar biasa tentang air.”
Ternyata semua ikan tidak mengetahui dimana air itu, si ikan semakin gelisah, lalu ia berenang menuju mata air dan bertemu dengan temannya Si Katak. Kepada Katak Si Ikan ini menanyakan hal serupa, “Katak.. tahukah kamu diimanakah air ?”
Katakpun tertawa dan menjawab , “Tak usah gelisah temanku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, air itu luar biasa, sumber kehidupan dan tanpa air kita akan mati. Tetapi untuk mengetahuinya mari ikut denganku" Si katak melompat ke atas daun teratai diikuti oleh ikan. "Hap...hap.. .hap aku disini tidak bisa bernafas." kata ikan, dan ikanpun melompat kembali ke air sungai. Akhirnya ikan tersebut memahami apa itu air, dan air itu memang luar biasa dan sumber kehidupannya.
Sahabat …
Manusia kadang-kadang mengalami situasi seperti si ikan,
Mencari kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan,
Padahal ia sedang menjalaninya dan menyelaminya,
Bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai dia tidak menyadarinya.
Nikmat Tuhan itu seperti air di sekeliling ikan,
Sangat banyak melingkupi kehidupan kita,
Sehingga kita kadang tak sadar bahwa semuanya adalah nikmat-Nya.
Kita mengeluh mendapat musibah,
Padahal kita tidak pernah bersyukur atas nikmat yang tak terhingga.
Kita merasakan nikmat sehat bila kita sakit,
Kita merasakan nikmat kaya, setelah kita jatuh miskin,
Kita merasakan nikmat kebersamaan setelah orang dekat kita tiada,
Seperti ikan merasakan nikmat air ketika dia di daratan.
Firman Allah :
“ Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung ni`mat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zholim dan sangat mengingkari (ni`mat Allah).” (QS Ibrahim ayat 34)
Sahabat …
Kebahagiaan itu tidak bisa dicari,
Kebahagiaan itu tidak ada di luar diri,
Kebahagiaan itu ada di dalam diri.
Kebahagiaan adalah sikap bijaksana kita menghadapi setiap keadaan ,
Baik nikmat maupun musibah kita bisa menikmati dengan kebahagiaan.
Kebahagiaan ada bila sikap IKHLAS, SYUKUR dan SABAR ada di dalam diri.
Jadi Sahabat …
Kita bisa IKHLAS, BERSABAR dan selalu BERSYUKUR…
Apabila kita FOKUS atas NIKMAT Allah yang BANYAK
BUKAN atas SATU NIKMAT Allah yang diambil-Nya. .
Wallahu a’lam bishowab
So what next?
By. Bambang IR.
Selasa, 09 Februari 2010
5 kebiasaan untuk menjadi sukses
Sukses tak bisa diraih dalam sekejap. Umumnya keberhasilan itu diperoleh lewat perbuatan dan kebiasaan yang baik. Kebiasaan ini akan memberi kekuatan dan mendorong kita untuk terus-menerus melakukan tindakan positif sampai akhirnya mencapai tujuan.
William Jones, seorang psikolog asal Amerika Serikat, mengatakan, “Apa saja yang dilakukan selama 45 kali berturut-turut akan menjadi sebuah kebiasaan.” Maka, bila selama 45 hari Anda melaksanakan suatu komitmen (misalnya tidak merokok, lari pagi atau bekerja demi mencapai sasaran yang ditargetkan), Anda akan memastikan kesinambungan hasil yang lebih baik.
Cobalah terapkan lima kebiasaan di bawah ini. Meski bukan satu-satunya kiat, kebiasaan tersebut cukup terbukti mendatangkan kesuksesan bagi orang yang menggeluti bisnis penjualan.
1. Menulis Tujuan
Dalam menjalani kehidupan dan pekerjaan, orang-orang sukses selalu punya tujuan. Mereka juga senantiasa menuliskan dan mengevaluasinya setiap hari. Mencatat tujuan akan mengingatkan “alasan” kenapa Anda terjun dalam bisnis ini. Catatan tersebut akan menjaga Anda tetap fokus, serta menolong Anda melewati saat-saat sulit. Dengan menulis, wujudnya akan terasa lebih nyata dan konkrit daripada berupa ingatan dalam pikiran.
Tetapkan tujuan sebagai penuntun dalam setiap langkah Anda. Ini adalah kunci untuk meraih sukses sesuai dengan rencana. Bukan karena hoki semata.
2. Mendengarkan
Apakah Anda lebih tertarik pada apa yang harus dikatakan ketimbang ucapan lawan bicara Anda? Apakah dalam ngobrol Anda lebih banyak menjawab daripada bertanya? Apakah Anda mengarahkan percakapan dengan tujuan memperoleh “persetujuan dari orang lain”? Mendengarkan adalah unsur penting untuk sukses, namun banyak di antara kita tidak membiasakan diri sebagai pendengar yang baik.
Kunci dalam mendengarkan adalah: berhentilah sejenak ketika merasa hendak berbicara. Pusatkan perhatian pada apa yang dikatakan orang lain, lalu ajukan sejumlah pertanyaan. Dengarkan.
3. Tindakan –Bukan Hasil
Kebanyakan orang hanya memperhitungkan hasil (result). Tapi terlalu fokus pada hasil malah bisa “kontra-produktif”. Jadi, mulailah berkonsentrasi pada tindakan. Biarkan hasil terjadi dengan sendirinya.
Lebih memperhatikan hasil cenderung menjebak kita untuk mengerjakan “hal yang tepat” ketimbang melakukan “sesuatu”. Ini kerap merupakan awal dari kegagalan. Ingat, Thomas Alva Edison melakukan lebih dai 1.000 percobaan (tindakan) hingga akhirnya menemukan lampu pijar (hasil). Bila dia dulu terlalu mengikat diri pada hasil, mungkin kita semua kini masih berada dalam kegelapan.
Tindakanlah yang mendatangkan hasil. Tindakan yang berkelanjutan akan membawa hasil yang lebih besar dan lebih banyak. Tindakan konsisten—di mana setiap langkah terselesaikan sebelum bergerak ke langkah berikutnya—adalah suatu pola keberhasilan.
4. Menjaga Perjanjian
Anda mungkin sering melihat orang ingkar janji. Misalnya, berjanji menelepon, ternyata tidak sama sekali; sepakat untuk bertemu di suatu tempat, tapi tidak muncul. Semua ini membuat Anda tidak percaya pada orang itu.
Menjaga kesepakatan merupakan suatu kebiasaan yang harus dipelihara. Melanggarnya adalah tanda dari kurangnya komitmen. Menghormati tujuan dalam membuat dan menepati janji akan menjamin hampir 100% kesuksesan kita.
5. Berpikir Positif
Sudah cukup banyak hal negatif di dunia ini. Menurut Jerry Wilson, pengarang Word of Mouh Marketing, setiap tiga hal yang baik yang diucapkan orang akan diikuti oleh 33 komentar buruk lainnya. Mengatakan hal-hal yang menyenangkan tentang orang atau perusahaan akan menimbulkan citra positif. Dalam dunia yang menonjol dengan hal-hal negatif, hal itu akan menarik orang ke diri kita bagaikan magnet yang kuat.
Bila ingin bicara negatif, upayakanlah untuk berhenti. Kembangkan hal-hal positif, atau paling tidak diam. Menjadi orang yang berpikiran positif adalah hal yang bisa “ditabung di bank”, dan “bunganya” akan membuahkan kekuatan, kepemimpinan, serta kesuksesan.
Writed by : Cecep Kodir Jaelani, M.si (Mudir Mts)
Sukses tak bisa diraih dalam sekejap. Umumnya keberhasilan itu diperoleh lewat perbuatan dan kebiasaan yang baik. Kebiasaan ini akan memberi kekuatan dan mendorong kita untuk terus-menerus melakukan tindakan positif sampai akhirnya mencapai tujuan.
William Jones, seorang psikolog asal Amerika Serikat, mengatakan, “Apa saja yang dilakukan selama 45 kali berturut-turut akan menjadi sebuah kebiasaan.” Maka, bila selama 45 hari Anda melaksanakan suatu komitmen (misalnya tidak merokok, lari pagi atau bekerja demi mencapai sasaran yang ditargetkan), Anda akan memastikan kesinambungan hasil yang lebih baik.
Cobalah terapkan lima kebiasaan di bawah ini. Meski bukan satu-satunya kiat, kebiasaan tersebut cukup terbukti mendatangkan kesuksesan bagi orang yang menggeluti bisnis penjualan.
1. Menulis Tujuan
Dalam menjalani kehidupan dan pekerjaan, orang-orang sukses selalu punya tujuan. Mereka juga senantiasa menuliskan dan mengevaluasinya setiap hari. Mencatat tujuan akan mengingatkan “alasan” kenapa Anda terjun dalam bisnis ini. Catatan tersebut akan menjaga Anda tetap fokus, serta menolong Anda melewati saat-saat sulit. Dengan menulis, wujudnya akan terasa lebih nyata dan konkrit daripada berupa ingatan dalam pikiran.
Tetapkan tujuan sebagai penuntun dalam setiap langkah Anda. Ini adalah kunci untuk meraih sukses sesuai dengan rencana. Bukan karena hoki semata.
2. Mendengarkan
Apakah Anda lebih tertarik pada apa yang harus dikatakan ketimbang ucapan lawan bicara Anda? Apakah dalam ngobrol Anda lebih banyak menjawab daripada bertanya? Apakah Anda mengarahkan percakapan dengan tujuan memperoleh “persetujuan dari orang lain”? Mendengarkan adalah unsur penting untuk sukses, namun banyak di antara kita tidak membiasakan diri sebagai pendengar yang baik.
Kunci dalam mendengarkan adalah: berhentilah sejenak ketika merasa hendak berbicara. Pusatkan perhatian pada apa yang dikatakan orang lain, lalu ajukan sejumlah pertanyaan. Dengarkan.
3. Tindakan –Bukan Hasil
Kebanyakan orang hanya memperhitungkan hasil (result). Tapi terlalu fokus pada hasil malah bisa “kontra-produktif”. Jadi, mulailah berkonsentrasi pada tindakan. Biarkan hasil terjadi dengan sendirinya.
Lebih memperhatikan hasil cenderung menjebak kita untuk mengerjakan “hal yang tepat” ketimbang melakukan “sesuatu”. Ini kerap merupakan awal dari kegagalan. Ingat, Thomas Alva Edison melakukan lebih dai 1.000 percobaan (tindakan) hingga akhirnya menemukan lampu pijar (hasil). Bila dia dulu terlalu mengikat diri pada hasil, mungkin kita semua kini masih berada dalam kegelapan.
Tindakanlah yang mendatangkan hasil. Tindakan yang berkelanjutan akan membawa hasil yang lebih besar dan lebih banyak. Tindakan konsisten—di mana setiap langkah terselesaikan sebelum bergerak ke langkah berikutnya—adalah suatu pola keberhasilan.
4. Menjaga Perjanjian
Anda mungkin sering melihat orang ingkar janji. Misalnya, berjanji menelepon, ternyata tidak sama sekali; sepakat untuk bertemu di suatu tempat, tapi tidak muncul. Semua ini membuat Anda tidak percaya pada orang itu.
Menjaga kesepakatan merupakan suatu kebiasaan yang harus dipelihara. Melanggarnya adalah tanda dari kurangnya komitmen. Menghormati tujuan dalam membuat dan menepati janji akan menjamin hampir 100% kesuksesan kita.
5. Berpikir Positif
Sudah cukup banyak hal negatif di dunia ini. Menurut Jerry Wilson, pengarang Word of Mouh Marketing, setiap tiga hal yang baik yang diucapkan orang akan diikuti oleh 33 komentar buruk lainnya. Mengatakan hal-hal yang menyenangkan tentang orang atau perusahaan akan menimbulkan citra positif. Dalam dunia yang menonjol dengan hal-hal negatif, hal itu akan menarik orang ke diri kita bagaikan magnet yang kuat.
Bila ingin bicara negatif, upayakanlah untuk berhenti. Kembangkan hal-hal positif, atau paling tidak diam. Menjadi orang yang berpikiran positif adalah hal yang bisa “ditabung di bank”, dan “bunganya” akan membuahkan kekuatan, kepemimpinan, serta kesuksesan.
Writed by : Cecep Kodir Jaelani, M.si (Mudir Mts)
Langganan:
Postingan (Atom)